Selasa, 09 Februari 2016

ARTIKEL KUPU-KUPU

KUPU-KUPU
Kupu-kupu adalah hewan cantik yang merupakan salah satu jenis serangga dan tergolong ke dalam ordo Lepidoptera . Kupu-kupu termasuk hewan yang mengalami metamorfosis. Daur hidup kupu-kupu dimulai dari telur dan akhirnya jadi kupu-kupu. Berdasarkan waktu aktivitasnya, kupu-kupu tergolong kedalam hewan diurnal (aktif di siang hari). Pada saat cuaca cerah, sekitar pukul 08.00 - 10.00, mereka akan mengunjungi bunga-bunga yang sedang mekar untuk menghisap madu. Menjelang siang hari, mereka beristirahat pada tempat-tempat yang teduh, dan melanjutkan ektivitasnya kembali sekitar pukul 15.00 – 17.00. Bentuk dan warna sayap yang indah berperanan penting bagi kegiatan reproduksinya. Warna ini berguna untuk menarik pasangan agar saling mengenal sebelum melakukan perkawinan. Kupu-kupu betina dapat langsung kawin 2 – 3 jam setelah menetas dari kepompong, sedangkan yang jantan memerlukan waktu 2 – 3 hari barulah ia kawin. Selama proses kawin, sang jantan dan betina berpasangan dalam beberapa jam. Setelah kawin, 2 – 3 hari kemudian sang betina bertelur. Namun di Jakarta kupu-kupu jarang untuk ditemukan apalagi kupu-kupu yang berwarna cerah dikarenakan tempatnya yang semakin berkurang jadi sulit bagi kupu-kupu untuk mencari tempat tinggal.
A.   Metamorfosis kupu-kupu
Kupu-kupu termasuk kedalam salah satu hewan yang mengalami metamorfosis sempurna. Metamorfosis kupu-kupu dimulai dari telur, kupu-kupu betina akan bertelur dan telur tersebut akan diletakkan di atas daun dengan bahan perekat khusus yang mudah mengeras. Telur kupu-kupu dilindungi oleh kulit berabung keras yang ditutupi dengan lapisan anti lilin yang melindungi telur agar tidak terjemur sebelum larva berkembang sepenuhnya. Kemudian telur menetas dan berubah menjadi larva, yaitu hewan muda yang akan berubah bentuk ketika sudah dewasa, dan larva kupu-kupu yaitu ulat. Makanan ulat adalah daun, semakin lama ulat akan berkurang jumlah makannya dan berkurang gerakannya, yang membuat ulat diam tidak bergerak dan karena hal itulah ulat berubah menjadi kepompong atau pupa dengan cara membungkus dirinya dengan benang halus yang terbuat dari air liurnya. Setelah menjadi kepompong, perubahan yang terakhir adalah kupu-kupu.
B.   Anatomi kupu-kupu
1.    Kepala (Head) adalah bagian dari serangga yang berisi otak, 2 mata kompon, probosis dan faring (tenggorokan, dimana merupakan awal dari sistem pencernaaan), dan 2 antena yang terpasang di kepala. 
2.    Antena (Antennea) adalah alat sensor yang terdapat di kepala serangga dewasa.  Antena ini digunakan untuk mencium dan keseimbangan. Kupu-kupu mempunyai 2 antena dengan ujung yang sedikit membulat yang disebut sebagai antennal club.
3.    Mata kompon (Compound Eye) kupu-kupu terdiri dari banyak lensa hexagonal seperti halnya pada mata kompon serangga lainnya. Kupu-kupu hanya dapat melihat warna merah, hijau dan kuning saja.
4.    Probosis (Proboscis) kupu-kupu dewasa menghisap nektar bunga dan cairan lainnya dengan menggunakan probosis atau mulut penghisap yang seperti sedotan spiral. Ketika tidak digunakan, probosis ini akan digulung melingkar seperti selang air.
5.    Palp labial (Labial palps) membantu kupu-kupu untuk menentukan apakah sesuatu itu merupakan makanan atau bukan.
6.    Dada (Thorax) adalah bagian diantara kepala (head) dan perut (abdomen) dimana kaki dan sayap terpasang.
7.    Sayap depan (Forewing) adalah sepasang sayap yang berada paling atas.
8.    Sayap belakang (Hindwing) adalah sepasang sayap yang berada paling bawah.
9.    Kaki (Legs) kupu-kupu mempunyai sepasang kaki pendek yang berada di depan, dan 2 pasang kaki yang lebih panjang di belakangnya. Kaki, terutama sepasang yang ditengah, dilengkapi dengan sensor penciuman yang membuat kupu-kupu dapat "merasakan" kandungan kimia pada tempatnya hinggap.
10. Perut (Abdomen) merupakan bagian ekor serangga yang mempunyai segmentasi yang memiliki organ vital seperti jantung, tubulus atau pembuluh Malphigi untuk alat ekresi (pembuangan sisa metabolisme dan benda tidak berguna lainnya), organ reproduksi dan sebagian besar sistem pencernaan.
C.   Makanan kupu-kupu
Kupu-kupu umumnya hidup dengan mengisap madu bunga (nektar/ sari kembang). Akan tetapi beberapa jenisnya menyukai cairan yang diisap dari buah-buahan yang jatuh di tanah dan membusuk, daging bangkai, kotoran burung, getah pohon, garam dan keringat, dan tanah basah.
1.    Serbuk Sari dan Nektar
Kedua makanan tersebut merupakan jenis yang paling umum dikonsumsi kupu-kupu. Kupu-kupu amat tertarik dengan bunga berwarna cerah dan penuh warna. Nektar menjadi makanan kupu-kupu karena penuh dengan nutrisi penting serta gula yang memberikan energi instan.
2.    Buah Busuk
Buah busuk merupakan makanan favorit hampir semua jenis kupu-kupu. Buah busuk tinggi akan kandungan gula dan air yang berfungsi sebagai sumber energi dan cairan bagi kupu-kupu
3.    Kotoran burung
Kotoran burung mengandung mineral yang sangat penting bagi kelangsungan hidup kupu-kupu, namun kotoran burung tersebut harus dalam keadaan lembab dan segar sehingga kupu-kupu mudah untuk menghisapnya.
4.    Getah pohon
Sebagian kupu-kupu bisa memakan getah dari pohon karena mengandung berbagai nutrisi.
5.    Garam dan keringat
Kupu-kupu menghisap natrium yang ada pada garam dan keringat.
D.   Habitat kupu-kupu
Kupu-kupu hidup hampir di seluruh permukaan bumi, baik yang beriklim panas maupun yang beriklim dingin, dataran rendah maupun dataran tinggi. Jenis kupu-kupu banyak di temukan di daerah hutan hujan tropis. Ada sekitar 28.000 jenis kupu-kupu di dunia. Kupu-kupu dapat terbang jika temperatur badannya di atas 80 derajat Fahrentheit jika kurang kupu-kupu akan melakukan pemanasan sebelum terbang. Kupu-kupu dapat terbang paling cepat sekitar 30 Mph (mil per jam) dan yang paling lambat sekitar 5 Mph. Kupu-kupu Swallowtail betina dengan ukuran sekitar 5 sampai 28 cm mampu bertelur lebih dari 500 butir.
E.   Jenis kupu-kupu
1.    Famili Papilionidae - The Swallowtails:
a.    Scarce Swallowtail,Iphiclides podalirius;
b.    Palawan Birdwing,Troides trojana;
c.    Cairns Birdwing,Ornithoptera priamus;
d.    Blue Mormon,Papilio polymnestor;
e.    Orchard Swallowtail Butterfly,Papilio aegeus;
f.      Crimson Rose,Pachliopta hector;
g.     Pipevine Swallowtail,Battus philenor;
h.    Common Mime,Chilasa clytia.
2.    Famili Pieridae-The Whites and Yellows
a.    Green-veined White,Pieris napi;
b.    The Orange Tip,Anthocharis cardamines;
c.    Common Jezebel,Delias eucharis;
d.    Common Brimstone,Gonepteryx rhamni. 
3.    Famili Riodinidae – the Metalmarks, Punches and Judies
a.    The Plum Judy,Abisara echerius;
b.    Punchinello,Zemeros flegyas;
c.    Tailed Judy,Abisara neophron;
d.    Lange's Metalmark.
4.    Famili Nymphalidae – The Brush-footed butterflies
a.    Rama-rama monarch,Danaus plexippus the most widely known danaine butterfly;
b.    Common Nawab,Polyura athamas, a charaxine Nymphalid from India;
c.    Morpho rhetenor helena a morphine fromSouth America;
d.    Julia Heliconian,Dryas julia;
e.    Sara Longwing,Heliconius sara a heliconine nymphalid;
f.      Glasswing butterfly,Greta oto;
g.    Lorquin's Admiral, Limenitis lorquini a limenitidine nymphalid;
h.    Leopard Lacewing,Cethosia cyane of subfamily Cyrestinae;
i.      Peacock Butterfly,Inachis io;
j.      Comma Butterfly,Polygonia c-album;
k.    Common Buckeye, Junonia coenia;
l.      Crimson Patch,Chlosyne janais.
5.    Famili Lycaenidae – The Blues
a.    Red Pierrot,Talicada nyseus;
b.    Small Copper,Lycaena phlaeas;
c.    Monkey Puzzle, Rathinda amor;
d.    Banded Blue Pierrot, Discolampa ethion.
Sumber:

0 komentar:

Posting Komentar